Kisah Uzair Dalam Alquran Surah Al-baqarah Ayat 259

 


Uzair, siapa diantara kalian yang pernah mendengar nama ini? ya nama ini mungkin sedikit asing tapi ketahuilah bahwa beliau adalah seorang Nabi alaihissalam. Nabi Uzair as bukanlah termasuk ke dalam 25 Nabi dan Rasul yang namanya disebut dalam Alquran. Namun kisah beliau menurut para ulama ada dalam Surah Al-Baqarah ayat 259.


Jadi ulama menyatakan bahwa Nabi dan Rasul itu tidak hanya berjumlah 25 saja yang namanya disebutkan dalam Alquran tetapi ada 124.000 Nabi sedangkan Rasul berjumlah 313 Rasul. Hal ini disandarkan kepada hadist berikut:


Rasulullah ditanya oleh seorang sahabat, "ya Rasulullah berapakah jumlah Nabi?" Rasul menjawab: "124.000 Nabi". Lalu sahabat bertanya lagi, "berapakah dari mereka yang merupakan seorang Rasul?" Rasul menjawab, "banyak sekali, 313 Rasul." (HR. Ibnu Hibban).


Jadi Nabi Uzair ini merupakan salah satu utusan Allah yang berjumlah 124.000 tersebut. Kisah beliaupun menurut sebagian ulama telah disebutkan dalam Alquran walaupun namanya tidak disebut secara jelas. 


Di dalam ayat 259 surah Al-Baqarah terdapat kisah seseorang yang melakukan suatu perjalanan menggunakan keledai ke tempat yang sudah hancur dimana temboknya sudah roboh menutupi atapnya. Orang ini bertanya bagaimana Allah menghidupkan kembali negeri yang sudah hancur ini? 


Maka untuk membuktikan tersebut Allah mematikan orang tersebut selama 100 tahun. Lalu Allah hidupkan kembali orang tersebut dan bertanya kepadanya,"Sudah berapa lama kamu tinggal disini?" maka dia menjawab,"saya tinggal disini sehari atau setengah hari saja," Allah menjawab kembali:"sebenarnya kamu sudah tinggal selama 100 tahun disini."


Kemudian Allah menyuruh orang tersebut untuk melihat kepada keledai yang dia tunggangi dimana pada saat itu sudah menjadi tulang belulang. Lalu Allah hidupkan kembali keledai itu dari tulang belulang dimana tulang belulang tersebut dibalut dengan daging dan seketika keledai tersebut hidup kembali. 


Setelah menyaksikan hal tersebut, orang ini semakin yakin bahwa Allah Maha kuasa atas segala sesuatu. Allah pun dalam ayat Alquran tersebut menyatakan akan menjadikan kisah ini sebagai tanda kekuasaanNya. 


Para ulama tafsir banyak sekali menafsirkan bahwa orang yang dimaksud dalam surah Al-baqarah ayat 259 tersebut adalah Nabi Uzair. 


Dikisahkan dalam Tafsir Jalalayn karangan Imam Assuyuti, beliau (Nabi Uzair) tengah melakukan perjalanan mengendarai keledai melewati suatu tempat di baitul maqdis sambil membawa sekeranjang buah tin dan anggur. Beliaupun melihat bangunan-bangunan yang sudah roboh dan bertanya seperti yang sudah disebutkan di ayat di atas.


Dikutip dari berbagai macam sumber, setelah dibangunkan oleh Allah, Nabi Uzair kembali ke tempat dia dulu tinggal 100 tahun lalu. Tibalah dia disuatu rumah yang sudah tua. Nabi Uzairpun mengetuk pintu rumah tersebut dan tak lama kemudian keluarlah seorang nenek-nenek.


Nabi Uzairpun bertanya apakah ini adalah rumahnya? Nenek itupun tertegun lalu menangis. ternyata dia dulunya adalah pembantu dari Nabi Uziar yang kini telah berumur 120 tahun. Matanya sudah buta termakan usia.


Nabi Uzairpun berdoa kepada Allah agar menyembuhkan mata dari wanita tua tersebut sehingga matanya bisa melihat kembali. Sontak wanita tersebut berteriak. "Uziar telah kembali, Uzair telah kembali"


Teriakan tersebut membuat banyak orang berkumpul untuk merayakan kembalinya Nabi Uzair. Termasuk anaknya yang telah berusia 118 tahun yang mengenali sang ayah dengan tanda di punggungnya.


Nabi Uzair yang saat itu hafal kitab tauratpun membacakan kitab taurat sampai khatam di hadapan orang-orang sehingga orang semakin yakin kalau dirinya adalah Uzair sang nabi yang shaleh itu.


Namun belakangan orang-orang yahudi menyatakan bahwasanya Uzair adalah anak Tuhan karena berhasil bangkit dari kematian. Sehingga banyak dari mereka justru malah mengagungkan Uzair melebihi batas. Hal inilah yang ditentang oleh Alquran. Sebagaimana FirmanNya:


Dan orang-orang Yahudi berkata, “Uzair adalah putera Allah,” dan orang-orang Nasrani berkata, “al-Masîh adalah putera Allah”. Demikian itulah ucapan mereka dengan mulut mereka. Mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Allâh memerangi (melaknat) mereka. Bagaimana mereka sampai berpaling? (At-Taubah 9:30).


Begitulah kisah Nabi Uzair dalam Alquran. Semoga dengan kisah ini bisa menambah keimanan kita kepada Allah. Aamiin

Post a Comment